Hasil peninjauan Lsm Prabhu dan awak media di lokasi menunjukkan adanya pekerjaan yang tidak memenuhi standar konstruksi. Di bagian bawah pasangan batu tampak tidak menggunakan lantai dasar, dan pada beberapa titik masih terlihat genangan air di sela-sela susunan batu. Selain itu, tidak ditemukan adanya cerucuk bambu sebagai penahan dasar saluran, dan para pekerja di lapangan juga tidak menggunakan alat pelindung diri (K3) saat bekerja.
Salah seorang pekerja berinisial M menyebutkan bahwa panjang total saluran sekitar 350 meter di kedua sisi, namun tidak menjelaskan secara rinci kesesuaian pekerjaan dengan gambar teknis.
Sementara itu, Ketua Kelompok P3A Setia Asih Satu saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pekerjaan telah dilakukan sesuai gambar teknis dan petunjuk pendamping lapangan. Namun, fakta lapangan memperlihatkan adanya dugaan pelaksanaan yang tidak sesuai spesifikasi.Sekretaris DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya, Ujang HS, menilai bahwa proyek tersebut harus segera diaudit oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) selaku penanggung jawab teknis.
“Kami menduga ada penyimpangan teknis dalam pelaksanaan proyek ini. Pemerintah harus tegas melakukan pemeriksaan, karena ini menyangkut uang negara dan kepentingan petani,” ujar Ujang HS, Jumat (7/11/2025).
Ujang menambahkan, lemahnya pengawasan di lapangan berpotensi membuka ruang bagi praktik asal-asalan dalam pelaksanaan proyek infrastruktur irigasi. Jika dibiarkan, kualitas bangunan dikhawatirkan tidak akan bertahan lama dan justru merugikan petani yang sangat bergantung pada ketersediaan air untuk lahan pertanian mereka.Kami meminta aparat penegak hukum dan pihak BBWS segera turun tangan untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai spesifikasi dan standar konstruksi,” tegasnya.
Proyek P3-TGAI seharusnya menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian melalui perbaikan jaringan irigasi. Namun, jika pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan teknis, maka manfaat program ini tidak akan dirasakan masyarakat, justru hanya menimbulkan kekecewaan dan kerugian negara.
Red & Tim