Dalam hasil penelusuran dan investigasi lapangan yang dilakukan oleh tim LSM PRABHU INDONESIA JAYA, ditemukan adanya sejumlah kegiatan yang diduga tidak terealisasi sepenuhnya, bahkan terindikasi fiktif maupun mark-up pada beberapa item kegiatan.
Ketua LSM PRABHU INDONESIA JAYA, Sahilman, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan dari beberapa perangkat desa terkait pelaksanaan program yang bersumber dari dana desa maupun BUMDes pada tanggal 15 Oktober 2025
“Kami menemukan adanya kejanggalan dalam realisasi beberapa kegiatan, baik yang bersumber dari Dana Desa maupun pengelolaan BUMDes. Ada indikasi bahwa sebagian anggaran tidak sesuai dengan perencanaan maupun laporan realisasi,” ungkap Sahilman (20/10/2025).
Menurutnya, beberapa program yang patut diperiksa lebih lanjut di antaranya meliputi pengelolaan lingkungan hidup desa, peningkatan produksi peternakan, pengelolaan hutan milik desa,serta penguatan ketahanan pangan, yang diduga tidak seluruhnya terealisasi sebagaimana mestinya.
Selain itu, LSM PRABHU INDONESIA JAYA juga menyoroti kinerja pengurus BUMDes Pekon Sukajadi, yang dianggap belum transparan dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan dan hasil usaha kepada masyarakat.
“BUMDes seharusnya menjadi sarana peningkatan ekonomi masyarakat desa. Namun bila pengelolaannya tidak transparan, tentu akan menimbulkan kecurigaan publik. Kami akan mendorong Inspektorat dan pihak terkait untuk melakukan audit menyeluruh,” tegasnya.
LSM PRABHU INDONESIA JAYA berencana melayangkan surat resmi ke Inspektorat Kabupaten Lampung Barat guna meminta dilakukan pemeriksaan dan audit investigatif terhadap pengelolaan keuangan desa dan BUMDes Pekon Sukajadi.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, kepala Pekon Sukajadi maupun pengurus BUMDes belum memberikan tanggapan resmi terkait temuan dan sorotan dari LSM tersebut.(SAHILMAN)
Red