Acara yang berlangsung pada Minggu, 5 Oktober 2025, di kediaman keluarga besar yang beralamat di Kampung Krajan Satu RT 003/RW 001, Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, jajaran LSM Prabhu Indonesia Jaya, serta para jamaah pengajian setempat.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Surat Yasin bersama, dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Evon, doa bersama oleh Hj. Sri, serta pembacaan Sholawat Badar oleh Hj. Husnah dan Hj. Hadijah. Suasana acara berlangsung penuh kekhusyukan dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, Dr. H. Mumuh Maulidin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk memberikan doa restu bagi keberangkatan kedua adiknya.
“Kami sekeluarga besar memohon doa agar perjalanan ibadah umroh ini diberikan kelancaran, kesehatan, serta keberkahan dari Allah SWT. Semoga mereka berdua dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan kembali dalam keadaan suci lahir dan batin,” ujarnya.
Sementara itu, kedua calon jamaah umroh, Umi Sumiyati, S.Ag dan Eti Suhaeti, S.Ag, juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat sekitar serta memohon doa agar perjalanan mereka dimudahkan dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT.“Kami mohon maaf jika selama bergaul terdapat kesalahan dan kekhilafan. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan menjadikan umroh ini sebagai ibadah yang mabrur,” ungkap keduanya dengan penuh haru.
Acara semakin bermakna dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Mahfud Ma’ih, S.Ag, dengan tema “Intisari Ibadah Umroh.” Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan bahwa ibadah umroh bukan hanya perjalanan fisik menuju Tanah Suci, tetapi juga perjalanan spiritual untuk menyucikan hati dan memperbarui keimanan.
“Umroh adalah panggilan suci dari Allah SWT bagi hamba-Nya yang siap membersihkan diri dari dosa, memperkuat tauhid, dan meneguhkan niat beribadah hanya karena Allah semata. Setiap langkah menuju Baitullah adalah langkah menuju pengampunan dan kedamaian hati,” tutur KH. Mahfud Ma’ih.
Beliau menekankan bahwa sebelum berangkat umroh, seseorang harus mempersiapkan tiga hal penting:
1. Keikhlasan hati, agar seluruh ibadah diterima oleh Allah SWT.
2. Kesabaran dan ketawakkalan, karena perjalanan menuju Tanah Suci penuh ujian dan hikmah.
3. Niat memperbaiki diri, agar sepulang dari umroh menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.
“Umroh bukan hanya tentang datang ke Ka’bah, tetapi tentang pulangnya hati yang bersih dan akhlak yang semakin indah,” pesan KH. Mahfud Ma’ih menutup ceramahnya.
Turut memberikan sambutan H. Ruhimat Taufik, suami dari Umi Sumiyati, yang menyampaikan rasa syukur dan memohon doa restu kepada masyarakat atas keberangkatan istrinya ke Tanah Suci.
Acara tasyakuran yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan tersebut turut dihadiri oleh pimpinan redaksi serta awak media Prabhumedia.id, para tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua RT dan RW, serta jajaran pengurus dan anggota LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Karawang.Semoga keberangkatan Umi Sumiyati, S.Ag dan Eti Suhaeti, S.Ag menjadi perjalanan ibadah yang penuh keberkahan, serta kepulangannya membawa perubahan baik dalam memperkokoh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
(Anggi Oghut)