Pekerjaan yang dikerjakan oleh CV Tiga Putri Wijaya Utama dengan nilai kontrak sebesar Rp396.025.238,- ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi Tahun 2025, melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi.
Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya, N. Rudiansah, menyampaikan kekecewaannya terhadap lambatnya pelaksanaan proyek tersebut. Menurutnya, pekerjaan yang seharusnya dimulai sejak 26 Februari 2025 dan rampung pada 25 Juni 2025, justru berjalan stagnan dan bahkan nyaris tidak ada aktivitas di lapangan.
“Pekerjaan ini sangat penting karena jembatan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat sekitar. Kondisi proyek yang terbengkalai sangat mengganggu dan menunjukkan lemahnya pengawasan,” ujar Rudiansah.
Ia menambahkan, proyek sempat terhenti di tengah jalan dan baru kembali dilanjutkan menjelang habisnya masa kontrak. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas pekerjaan dan keselamatan pengguna jalan di kemudian hari.
LSM Prabhu Indonesia Jaya mendesak pihak pelaksana proyek serta instansi terkait untuk bersikap transparan dan bertanggung jawab. Pihaknya juga mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi agar memperketat pengawasan terhadap seluruh proyek infrastruktur, agar pelaksanaannya tepat waktu, sesuai mutu, dan sesuai anggaran.
“Kami akan terus mengawal dan memantau proyek ini agar tidak merugikan masyarakat luas,” tegas Rudiansah.
Jurnalis: Mf