Bekasi, Pranbhumedia.id - Mansur warga Kampung Kedung Bokor RT 003 RW 003 Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, meminta segera perbaiki Tembok Penahan Tanggul (TPT) Sungai Citarum terbengkalai akibat dampak pembangunan jembatan ratusan Milyar di tinggal begitu saja siapa yang akan bertanggungjawab?
"Saya sebagai warga, tangul ini minta di perbaiki kepada pemerintahannya dan jangan sampe nanti warga kena dampaknya,"ucap Mansur warga sekitar kepada wartawan Senin (21/1/2025).
Mansur menegaskan, bahwa tembok tanggul tersebut yang sebelumnya ada pembangunan jembatan agak tinggi dan sekarang menjadi rendah. Pemerintah agar secepatnya membagun sebaik mungkin jangan sampai terjadi yang sudah-sudah rawan jebol terulang kembali.
"Karena ini udah ga tinggi lagi, gimna air nanti yah udah pasti ini liwat air. Saya minta kepada bapa-bapa yang berhak membangun ya tolong di bangun lah, sebaik mungkin gitu,"tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat Ahmad saat di wawancarai wartawan ia membenarkan adanya pembangunan akses jalan menuju jembatan yang belum lama di bangun, terlihat sudah mengalami retak hingga ada pergeseran tanah yang berdampingan dengan tanggul tersebut.
"kalo jalan retak kan ini retak baru beberapa hari. Keliatannya karna ada ujan mungkin bawahnya rendah dia ambles dikit, ya mungkin tadiannya ini bawahnya ini bekas bambu proyek dinas. Ya bekas bambu ya mungkin dulu dah padet ini di urung bermobil-mobil ini, ya mungkin karna bawahnya kesong ambles ya mungkin turun sedikit-sedikit gitu,"terang Ahmad Ketua RT setempat.
Ahmad pun menyebut, kendati TPT bahwasannya sudah mengusulkan kepada pihak pemborong atau pelaksana di bawah, dirinya akan membuat surat dan akan di layangkan kepada pihak proyek yang bersangkutan. Terutama, yang akan di perbaiki tanggul tersebut di karenakan rawan banjir.
"Ya saya udah ngusulin, baik dari pihak jembatan mohon segera cepat di urung. Kemarinkan alesan dam treknya udah pulang, ya untuk sekarang ini saya sama Bunco sebagai pelaksana di bawah saya akan membuat surat ya kemungkinan nanti akan di layangkan ke pihak proyek agar ini di rapihin,"tambah ia.
"Ya terutama tanggul ini di perbaiki, karna rawan banjir. Ya masyarakat udah berapa kali ngadu ke saya ya kaya gitu permintaannya, jangan sampe ada banjir gede dan lupan air, udah saya usulin dan sampai sekarang belum ada tindak kelanjutan lagi,"ujarnya.
Perlu di ketahui, bahwa kepada pemerintah daerah, pusat, BBWSC dan pemborong jembatan yang akhirnya menjadi dampak bagi warga Muaragembong belum ada solusi yang jelas untuk membangun TPT tersebut.
Jurnalis: Nr/Tim