APBD Besar, Namun Jamhari Warga Kecamatan Cabangbungin Masih Hidup di Gubuk Reyot

Prabhumedia.id // Kabupaten Bekasi – Di tengah besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi, masih ada warga yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Salah satunya adalah Jam Hari, seorang pria berusia 56 tahun yang terpaksa tinggal di gubuk reyot di pinggir Jalan Raya Kampung Garon Barat, Desa Setialaksana, Kecamatan Cabangbungin. Minggu 5 Januari 2025

Bersama istri, Simi, dan kedua anaknya, Kunut Kurnia (24) dan Jihan (15), Jam Hari telah menghadapi kesulitan hidup selama puluhan tahun. Keluarganya bergantung pada belas kasih orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sering kali mengalami rasa lapar. Kondisi mereka semakin sulit saat hujan, karena atap gubuk yang bocor membuat mereka kedinginan.

Sebagai kepala keluarga, Jamhari kini tidak mampu menafkahi keluarga akibat sakit yang membuatnya hanya bisa terbaring di tempat tidur. Meskipun telah mendapatkan pertolongan medis dari Puskesmas setempat serta bantuan sembako dan uang dari berbagai pihak, saat ini ia tinggal di rumah anaknya.

Dalam kunjungan tim media, Jam Hari tampak lemah, sering meringis menahan rasa sakit akibat patah tulang di kakinya. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, namun harapannya untuk memiliki rumah yang layak tetap menjadi prioritas utama.

Dengan penuh harapan, Jam Hari meminta bantuan kepada pemerintah, khususnya Bupati Kabupaten Bekasi. "Saya ingin punya rumah, tapi biaya dari mana... yaa cuma bisa minta tolong ke pemerintah... Pak Bupati, tolong bantu saya," ujarnya dengan suara lirih.

Kisah Jam Hari menggambarkan betapa pentingnya perhatian dan dukungan dari pemerintah untuk membantu warga yang hidup dalam kesulitan. Semoga harapan ini dapat terwujud agar ia dan keluarganya mendapatkan tempat tinggal yang layak.


Jurnalis: Ali

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama