Penerapan Metode Swadaya Petani Indonesia (SPI) di Tarumajaya untuk Meningkatkan Hasil Pertanian Padi

Kabupaten Bekasi,Prabhumedia.id – Swadaya Petani Indonesia (SPI) siap memperkenalkan metode pertanian yang dapat meningkatkan hasil panen padi di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Dengan dukungan penuh dari Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, penerapan metode SPI bertujuan untuk mengembalikan Bekasi sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Jawa Barat, 27 Februari 2025.

Menurut Mohammad Romli, Koordinator SPI Bekasi, penerapan metode SPI ini dimulai di area seluas 25 hektar sawah di Tarumajaya. "Kami sangat berharap metode ini bisa mengembalikan kejayaan petani Bekasi dengan hasil panen yang optimal, mencapai 10-12 ton per hektar. Dukungan dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, H. Abdullah Majid, sangat berarti bagi kami," ujar Romli.

Penerapan metode SPI berawal dari inisiatif Serma Sunarto, anggota Denma Kodam Jaya, yang terinspirasi dari video yang beredar di media sosial, khususnya TikTok, mengenai hasil pertanian yang luar biasa dengan metode SPI. Sunarto kemudian berkoordinasi dengan Babinsa Setia Mulya, Sertu Parmadi, dan mengundang Ketua Umum SPI, Aditia DJ, untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentang metode ini kepada para petani di Tarumajaya.
"Apa yang saya lihat di media sosial sangat menarik, hasil panen anggota SPI rata-rata mencapai 11 ton per hektar. Sementara di sini, hasilnya seringkali hanya 5-6 ton per hektar. Kami sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang metode yang digunakan oleh SPI," ujar Serma Sunarto.

Metode SPI, menurut Kang Adit, Ketua Umum SPI, terdiri dari tiga langkah utama:

1. Restorasi Lahan: Pengolahan tanah agar subur dengan pH yang netral (6-7).

2. Pupuk Seimbang: Penggunaan pupuk makro dan mikro dengan takaran yang tepat dan pemberian sesuai waktu yang tepat.

3. Peningkatan Imunitas Tanaman: Untuk memperkuat daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.

Dengan metode ini, SPI menjamin peningkatan hasil panen minimal 2-3 ton per hektar, bahkan bisa mencapai 4-5 ton lebih tinggi dari hasil panen biasa.

Selain Serma Sunarto dan anggota Poktan Subur Jaya, acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh dan praktisi SPI, di antaranya Kang Wahyu Hidayat (Praktisi Senior SPI), Eko Prastyo (Praktisi SPI Bekasi), Bu Eni (PPL Kecamatan Tarumajaya), serta Babinsa dan tokoh masyarakat setempat. Acara yang berlangsung di kantor Poktan Subur Jaya 2 ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempraktikkan metode SPI kepada petani setempat agar dapat diterapkan dalam skala yang lebih luas.

"Dengan kolaborasi semua pihak, kami yakin hasil panen padi di Bekasi akan meningkat secara signifikan. Kami berharap bahwa ini bukan hanya untuk 25 hektar, tetapi dapat diperluas ke seluruh wilayah Bekasi," tambah Kang Adit.

Diharapkan, penerapan metode SPI ini dapat mengatasi masalah yang sering dihadapi petani di Tarumajaya, seperti serangan hama dan penyakit, serta kondisi lahan yang kurang subur, sehingga dapat menciptakan peningkatan hasil pertanian yang berkelanjutan.

Jurnalis: N.Rudiansah



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama